PENOLAKAN MENURUT
WILLYkaihatu
S A AT Willykaihatu
tidak suka atau tidak rnenginginkan sesuatu, secara otomatis tubuh
kita rnenegang dan rnenolak. itu kerja alam bawah sadar kita, seperti rnengatai orang dengan kornentar jahat tentang
pengkhianatan seorang kekasih atau penyakit yang rnernatikan. Prosesnya sangat luas dan bisa terjadi 100
kali sehari. Menurut pengamatan willykaihatu
Pikirkan
proses itu atau lebih baik bayangkan cara saudara rnenjalaninya.
Garnbarkan perasaan saat di jalan tol saudara disalip
oleh sopir gila. Apa yang terjadi? Anda tegang. Sekarang, bayangkan saudara
rnernukul jernpol suadara. Se!uruh tubuh rnenegang
karena sakit. Penarikan tabungan yang
rne!ebihi batas, kritikan orangtua,
ape! rnasir, sernua mernperlihatkan reaksi fisik yang
sama
Di
saat yang sarna, setiap situasi akan rnernbawa respons emosi yang khas.
Kita rnungkin rnerasa takut, marah, atau
jijik. Ernosi yang berbeda akan
Mernengaruhi
kita
dengan cara yang berbeda pula. Tapi, tidak
seluruh perasaan itu menyenangkan, karena
permukaannya berbeda-beda, walau timbul dari tipe dan pusat ketegangan yang sama.
Kita tidak dapat menahannya karena
ia terikat erat dalam diri.
Setiap
reaksi bergerak sangat cepat. Ketika kita bertahan
pada rasa tegang, lalu cepat juga berakhir. Atau, ketika
kita menarik garis keras dan kaku,
itu adalah pilihan pribadi. Kita
sedang memilih menolak. Dan
apa yang sedang kita tolak? Sesuatu yang telah ada.
Penolakan adalah
penyangkalan terhadap sesuatu. Itu hanya usaha yang
sia-sia. Apa yang terburuk? Penolakan menjauhkan rasa lega yang akan membawa
pada kebahagiaan.
Coba perhatikan dua contoh ini. Pert"ama,
bayangkan saudara mempunyai
rekan kerja baru yang sangat mengganggu.
Hal terburuk darinya adalah tawanya yang
keras. Setiap kali dia tertawa, saudara ingin mencekik lehernya. Tentu Anda
tidak akan melakukannya, tetapi itu reaksi pertama. Anda ingin dia pergi
untuk selamanya.
Jadi,saudara hanya bisa duduk di kursi
dan melihatnya mondar-mandir. Saat dia lewat, tekanan
darah Anda naik. Saat makan siang Anda mencari simpati dari rekan-rekan kerja
yang lain. Sepanjang sore Anda menjadi sangat sulit konsentrasi. Saat menyetir
pulang ke rumah, emosi Anda semakin memanas. Anda berusaha memikirkan hal lain,
tetapi masalah itu kerap kembali. Anda mengatakan pada diri sendiri, "Lepaskan amarah, lepaskan amarah,"
sejak Anda tahu itu hal "spiritual" yang harus dilakukan. Tetapi jelas, Anda tidak spiritual karena hal itu tidak berhasil. Gangguan-gangguan yang dicontohkan di atas, bila dibandingkan dengan penolakan Anda, rnaka itu rnenjadi racun yang rnenyebar cepat dalarn tubuh.
Contoh
kedua, bayangkan Anda sedang rnengencani seseorang. Anda jatuh cinta dan ingin rnelanjutkan ke
hubungan yang lebih perrnanen. Tetapi, Anda tidak yakin kekasih Anda berkornitrnen sarna. saudar ingini
rnengangkat pernbicaraan tentang hubungan kalian, tetapi tidak sanggup. Anda lurnpuh karena ketakutan. Bagairnana jika
cinta Anda tidak berbalas? Itu akan sangat rnenyakitkan.
Anda sernakin gugup dan canggung setiap
hari.
Bahkan, rnerasa sedikit
tersinggung karena kekasih Anda juga tidak
rnernbicarakan hubungan kalian. Saat sudah tidak sabar rnenunggu dan berusaha berbicara, ternyata sernua kernarahan dan kecernasan tertahan itu rnernbuat saudara tak sanggup rnengutarakannya.
Kernudian, saudara rnulai rneratapi, rnenyalahkan, dan
rnerusak diri saudara karena tidak percaya
diri dan frustasi.
Kekasih Anda, tentu saja rnundur. Benarkah itu Anda atau hanya pelarian? Anda tidak akan pernah rnengetahuinya.
Pada kasus ini,
perrnasalahannya sedikit rurnit. saudara rnenolak kemungkinan
cinta itu tidak dibalas. Sesuatu yang be1urn tentu terjadi rnenyebabkan
tekanan yang panjang dan berakibat buruk.
Penolakan
terjadi ketika kita rnerasa tegang. Dengan buku ini, kita akan rne1ihat lebih banyak contoh. Mudah-kita dengan cara yang berbeda pula. Tapi, tidak
seluruh perasaan itu menyenangkan, karena
permukaannya berbeda-beda, walau timbul dari tipe dan pusat ketegangan yang sama.
Kita tidak dapat menahannya karena
ia terikat erat dalam diri.
Setiap
reaksi bergerak sangat cepat. Ketika kita bertahan
pada rasa tegang, lalu cepat juga berakhir. Atau, ketika
kita menarik garis keras dan kaku,
itu adalah pilihan pribadi. Kita
sedang memilih menolak. Dan
apa yang sedang kita tolak? Sesuatu yang telah ada.
Penolakan adalah penyangkalan terhadap
sesuatu. Itu hanya usaha yang sia-sia. Apa yang terburuk? Penolakan
menjauhkan rasa lega yang akan membawa pada kebahagiaan.
Coba perhatikan dua contoh ini. Pert"ama,
bayangkan saudara mempunyai
rekan kerja baru yang sangat mengganggu.
Hal terburuk darinya adalah tawanya yang
keras. Setiap kali dia tertawa, Anda ingin mencekik lehernya. Tentu Anda tidak
akan melakukannya, tetapi itu reaksi pertama. Anda ingin dia pergi
untuk selamanya.
Jadi, saudara hanya bisa dud uk di kursi dan melihatnya
mondar-mandir. Saat dia lewat, tekanan darah saudara naik. Saat
makan siang Anda mencari simpati dari rekan-rekan kerja yang lain. Sepanjang
sore Anda menjadi sangat sulit konsentrasi. Saat menyetir pulang ke rumah,
emosi saudara semakin memanas. Anda berusaha memikirkan
hal lain, tetapi masalah itu kerap kembali. Anda mengatakan pada diri sendiri,
"Lepaskan amarah, lepaskan amarah,"
sejak saudara tahu itu
hal”spirit tual Anda tahu itu hal "spiritual" yang
harus dilakukan. Tetapi jelas, Anda tidak spiritual karena hal
itu tidak berhasil. Gangguan-gangguan yang dicontohkan di atas, bila dibandingkan dengan
penolakan Anda, rnaka itu rnenjadi racun yang
rnenyebar cepat dalarn tubuh.
Contoh
kedua, bayangkan saudara sedang rnengencani seseorang. Anda
jatuh cinta dan ingin rnelanjutkan ke hubungan
yang lebih perrnanen. Tetapi, saudara tidak yakin kekasih
Anda berkornitrnen dengan. Anda ingin rnengangkat pernbicaraan
tentang hubungan kalian, tetapi tidak sanggup.
saudara lurnpuh karena ketakutan. Bagairnana jika cinta
saudara tidak berbalas? Itu akan sangat rnenyakitkan.
saudara sernakin gugup dan canggung
setiap hari.
Bahkan, rnerasa sedikit tersinggung karena kekasih saudara juga
tidak rnernbicarakan hubungan kalian. Saat
sudah tidak sabar rnenunggu dan berusaha
berbicara, ternyata sernua kernarahan dan kecernasan tertahan itu rnernbelit . Saudara
tak sanggup rnengutarakannya. Kernudian, saudara rnulai
rneratapi, rnenyalahkan, dan rnerusak diri Anda karena tidak percaya
diri dan frustasi. Kekasih Anda, tentu saja
mundur. Benarkah itu Anda atau hanya pelarian?
Anda tidak akan pernah rnengetahuinya.
Pada
kasus ini, perrnasalahannya sedikit rurnit. Anda rnenolak kemungkinan
cinta itu tidak dibalas. Sesuatu
yang belurn tentu terjadi rnenyebabkan
tekanan yang panjang dan berakibat buruk.
Penolakan terjadi ketika kita rnerasa
tegang. Dengan buku ini, kita akan rnelihat lebih banyak contoh. Mlldah
mudahan, setidaknya, satu dari contoh-contohnya mengena di hati
Anda. Penting sekali bagi Anda untuk menghubungkan contoh-contoh
itu berdasarkan pengalaman,
untuk mengenali diri sendiri, apa yang membuat tegang, kemudian memilih untuk tinggal di sana.
"Tapi, apa
lagi yang harus kami lakukan?" Saudara mungkin
protes. "Ketika kami diabaikan atau
takut, berpura-pura sarna kami dengan berbohong." Bila saudara bereaksi
seperti itu, maka itu kesempatan yang bagus untuk meneliti
penolakan. Sadari saat penolakan yang
terjadi pada tubuh Anda sekarang juga! Jangan berusaha memahaminya, tetapi
hilangkan atau ubahlah! Lihat saja nanti, Anda akan tahu
penolakan itu ada bersama dengan
penerimaan (kepasrahaan).
Nah itulah penolakan menurut willykaihatu,
Salam bahagia semoga artkel willy kaihatu bermafaat
Willykaihatu tinggal
di kota Bandung
Ber
alamat mohamad ramdan tlp
08172059964
Email willykaihatu
Willy_kaihatu@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar