kinoki detok

center> Navigation by WebRing. WebRing Code Installation

Jumat, 05 Desember 2014

penolakan




PENOLAKAN  MENURUT  WILLYkaihatu

S A AT Willykaihatu  tidak suka atau tidak rnenginginkan sesuatu, secara otomatis tubuh kita rnenegang dan rnenolak. itu kerja alam bawah sadar kita, seperti rnengatai orang dengan kornentar jahat tentang pengkhianatan seorang kekasih atau penyakit yang rnernatikan. Prosesnya sangat luas dan bisa terjadi 100 kali sehari. Menurut pengamatan willykaihatu

Pikirkan proses itu atau lebih baik bayangkan cara saudara rnenjalaninya. Garnbarkan perasaan saat di jalan tol saudara disalip oleh sopir gila. Apa yang terjadi? Anda tegang. Sekarang, bayangkan saudara rnernukul jernpol suadara. Se!uruh tubuh rnenegang karena sakit. Penarikan tabungan yang rne!ebihi batas, kritikan orangtua, ape! rnasir, sernua mernperlihatkan reaksi fisik yang sama

Di saat yang sarna, setiap situasi akan rnernbawa respons emosi yang khas. Kita rnungkin rnerasa takut, marah, atau jijik. Ernosi yang berbeda akan 
 Mernengaruhi
kita dengan cara yang berbeda pula. Tapi, tidak seluruh perasaan itu menyenangkan, karena permukaannya berbeda-beda, walau timbul dari tipe dan pusat ketegangan yang sama. Kita tidak dapat menahannya karena ia terikat erat dalam diri.
Setiap reaksi bergerak sangat cepat. Ketika kita bertahan pada rasa tegang, lalu cepat juga berakhir. Atau, ketika kita menarik garis keras dan kaku, itu adalah pilihan pribadi. Kita sedang memilih menolak. Dan apa yang sedang kita tolak? Sesuatu yang telah ada.
Penolakan adalah penyangkalan terhadap sesuatu. Itu hanya usaha yang sia-sia. Apa yang terburuk? Penolakan menjauhkan rasa lega yang akan membawa pada kebahagia­an.
Coba perhatikan dua contoh ini. Pert"ama, bayangkan saudara mempunyai rekan kerja baru yang sangat menggang­gu. Hal terburuk darinya adalah tawanya yang keras. Setiap kali dia tertawa, saudara ingin mencekik lehernya. Tentu Anda tidak akan melakukannya, tetapi itu reaksi pertama. Anda ingin dia pergi untuk selamanya.
Jadi,saudara hanya bisa duduk di kursi dan melihatnya mondar-mandir. Saat dia lewat, tekanan darah Anda naik. Saat makan siang Anda mencari simpati dari rekan-rekan kerja yang lain. Sepanjang sore Anda menjadi sangat sulit konsentrasi. Saat menyetir pulang ke rumah, emosi Anda semakin memanas. Anda berusaha memikirkan hal lain, tetapi masalah itu kerap kembali. Anda mengatakan pada diri sendiri, "Lepaskan amarah, lepaskan amarah," sejak Anda tahu itu hal "spiritual" yang harus dilakukan. Tetapi jelas, Anda tidak spiritual karena hal itu tidak berhasil. Gangguan-gangguan yang dicontohkan di atas, bila dibandingkan dengan penolakan Anda, rnaka itu rnenjadi racun yang rnenyebar cepat dalarn tubuh.
Contoh kedua, bayangkan Anda sedang rnengencani seseorang. Anda jatuh cinta dan ingin rnelanjutkan ke hubungan yang lebih perrnanen. Tetapi, Anda tidak yakin kekasih Anda berkornitrnen sarna. saudar ingini rnengangkat pernbicaraan tentang hubungan kalian, tetapi tidak sanggup. Anda lurnpuh karena ketakutan. Bagairnana jika cinta Anda tidak berbalas? Itu akan sangat rnenyakitkan.
Anda sernakin gugup dan canggung setiap hari.
Bahkan, rnerasa sedikit tersinggung karena kekasih Anda juga tidak rnernbicarakan hubungan kalian. Saat sudah tidak sabar rnenunggu dan berusaha berbicara, ternyata sernua kernarahan dan kecernasan tertahan itu rnernbuat saudara tak sanggup rnengutarakannya. Kernudian, saudara rnulai rneratapi, rnenyalahkan, dan rnerusak diri saudara karena tidak percaya diri dan frustasi. Kekasih Anda, tentu saja rnundur. Benarkah itu Anda atau hanya pelarian? Anda tidak akan pernah rnengetahuinya.

Pada kasus ini, perrnasalahannya sedikit rurnit. saudara rnenolak kemungkinan cinta itu tidak dibalas. Sesuatu yang be1urn tentu terjadi rnenyebabkan tekanan yang panjang dan berakibat buruk.
Penolakan terjadi ketika kita rnerasa tegang. Dengan buku ini, kita akan rne1ihat lebih banyak contoh. Mudah-kita dengan cara yang berbeda pula. Tapi, tidak seluruh perasaan itu menyenangkan, karena permukaannya berbeda-beda, walau timbul dari tipe dan pusat ketegangan yang sama. Kita tidak dapat menahannya karena ia terikat erat dalam diri.

Setiap reaksi bergerak sangat cepat. Ketika kita bertahan pada rasa tegang, lalu cepat juga berakhir. Atau, ketika kita menarik garis keras dan kaku, itu adalah pilihan pribadi. Kita sedang memilih menolak. Dan apa yang sedang kita tolak? Sesuatu yang telah ada.

Penolakan adalah penyangkalan terhadap sesuatu. Itu hanya usaha yang sia-sia. Apa yang terburuk? Penolakan menjauhkan rasa lega yang akan membawa pada kebahagia­an.
Coba perhatikan dua contoh ini. Pert"ama, bayangkan  saudara mempunyai rekan kerja baru yang sangat menggang­gu. Hal terburuk darinya adalah tawanya yang keras. Setiap kali dia tertawa, Anda ingin mencekik lehernya. Tentu Anda tidak akan melakukannya, tetapi itu reaksi pertama. Anda ingin dia pergi untuk selamanya.
Jadi, saudara hanya bisa dud uk di kursi dan melihatnya mondar-mandir. Saat dia lewat, tekanan darah saudara naik. Saat makan siang Anda mencari simpati dari rekan-rekan kerja yang lain. Sepanjang sore Anda menjadi sangat sulit konsentrasi. Saat menyetir pulang ke rumah, emosi saudara semakin memanas. Anda berusaha memikirkan hal lain, tetapi masalah itu kerap kembali. Anda mengatakan pada diri sendiri, "Lepaskan amarah, lepaskan amarah," sejak  saudara tahu itu hal”spirit tual Anda tahu itu hal "spiritual" yang harus dilakukan. Tetapi jelas, Anda tidak spiritual karena hal itu tidak berhasil. Gangguan-gangguan yang dicontohkan di atas, bila dibandingkan dengan penolakan Anda, rnaka itu rnenjadi racun yang rnenyebar cepat dalarn tubuh.
Contoh kedua, bayangkan saudara sedang rnengencani seseorang. Anda jatuh cinta dan ingin rnelanjutkan ke hubungan yang lebih perrnanen. Tetapi, saudara tidak yakin kekasih Anda berkornitrnen dengan. Anda ingin rnengangkat pernbicaraan tentang hubungan kalian, tetapi tidak sanggup. saudara lurnpuh karena ketakutan. Bagairnana jika cinta saudara tidak berbalas? Itu akan sangat rnenyakitkan.
saudara sernakin gugup dan canggung setiap hari.
Bahkan, rnerasa sedikit tersinggung karena kekasih saudara juga tidak rnernbicarakan hubungan kalian. Saat sudah tidak sabar rnenunggu dan berusaha berbicara, ternyata sernua kernarahan dan kecernasan tertahan itu rnernbelit . Saudara tak sanggup rnengutarakannya. Kernudian, saudara rnulai rneratapi, rnenyalahkan, dan rnerusak diri Anda karena tidak percaya diri dan frustasi. Kekasih Anda, tentu saja mundur. Benarkah itu Anda atau hanya pelarian? Anda tidak akan pernah rnengetahuinya.

Pada kasus ini, perrnasalahannya sedikit rurnit. Anda rnenolak kemungkinan cinta itu tidak dibalas. Sesuatu yang belurn tentu terjadi rnenyebabkan tekanan yang panjang dan berakibat buruk.
Penolakan terjadi ketika kita rnerasa tegang. Dengan buku ini, kita akan rnelihat lebih banyak contoh. Mlldah
mudahan, setidaknya, satu dari contoh-contohnya me­ngena di hati Anda. Penting sekali bagi Anda untuk menghubungkan contoh-contoh itu berdasarkan penga­laman, untuk mengenali diri sendiri, apa yang membuat tegang, kemudian memilih untuk tinggal di sana.
"Tapi, apa lagi yang harus kami lakukan?" Saudara mungkin protes. "Ketika kami diabaikan atau takut, berpura-pura sarna kami dengan berbohong." Bila saudara bereaksi seperti itu, maka itu kesempatan yang bagus untuk meneliti penolakan. Sadari saat penolakan yang terjadi pada tubuh Anda sekarang juga! Jangan berusaha memahaminya, tetapi hilangkan atau ubahlah! Lihat saja nanti, Anda akan tahu penolakan itu ada bersama dengan penerimaan (kepasrahaan).  
Nah itulah penolakan menurut willykaihatu,

Salam bahagia semoga artkel willy kaihatu bermafaat
Willykaihatu tinggal di kota Bandung
Ber  alamat mohamad ramdan  tlp 08172059964
Email willykaihatu
Willy_kaihatu@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar