B I M
B A N G
MEN G A K T I F KA N pertanyaan-pertanyaan akan menghubungkan
kembali kita ke diri kita sendiri. Apa yang kita
cari tidak selalu menyenangkan. Terutama
di awal, banyak jawabannya
yang membimbangkan kita. Jawabannya
mungkin menimbulkan perasaan marah, sakit, takut, frustasi, bingung,
atau depressi
Untuk
sementara, sebenarnya, segala sesuatu akan memburuk
dulu sebelum membaik. Karena itu, biasanya kita
akan menghadapi pasan rintangan.
Pertama, mungkin dapat digambarkan seperti ini.
Apa yang sedang terjadi saat ini?
Sahabat
teman willykaihatu baru saja menghina saya. Bukan
masalah besar. Dia pasti sedang mengalami hari yang berat.
Apa yang sedang terjadi saat ini?
Willykaiahtu
melawan
perasaan sakit hinaannya. Sakitnya terasa sampai ke perut.
Dapatkah willykaihatu
hidup
dengan keadaan
ini?
Ada
yang salah. Ini bukan saja. Satu pendapat kecil
dan tiba-tiba ..
.
Apa yang sedang
terjadi saat ini?
Saya
berantakan sekali. Marah, sedih, dan wajar willykaihatu merah padam. Dia pernah membuat
lu yang sama sebelumnya, tapi tak pernah terasa seperti Dapatkah saya hidup dengan keadaan ini?
Apa untungnya?
Ini terlalu berlebihan. Jika ini yang
disebut menghidupkan pertanyaan-pertanyaan, lupakan saja.
Banjir emosi yang menyakitkan ini
sangat kuat
dan mengancam. Tampaknya kita akan
tenggelam di dalamnya Sama menariknya
seperti bocah laki-Iaki Belanda
ya meletakkan jari di tanggul air
agar tidak jebol.
Tiba-tiba, badai muncul walau sebenarnya hanya
ilusi Sebagian besar perasaan ini merespons hinaan-hinaan.
Dan selama ini, peristiwa seperti contoh di atas
terjadi pada kita semua. Kita kerap
lupa pada penolakan. Kini, ramalan cuaca
menjadi tidak
jelas, dikaburkan rasa takut.
Andaikata
kita dapar
mengumpulkan keberanian unruk
menarik pelatuk dan membiarkan emosi
mengalir, bahkan air pasang pun tidak dapat menenggelamkan kita. Sebenarnya, banjir (air bah) ini
akan rerlihat seperti
arus tenang
yang bisa
direnangi. Dan berenang di dalamnya akan
membimbing
kita pada kebahagiaan
dengan
tepat.
Jika penghalang pertama mengenai kedalaman pengalaman, maka
yang kedua tenrang luas.
Sering kali, ketika mengajukan pertanyaan-pertanyaan, jawaban yang muncul jusrru
menjerumuskan
kira ke dalam rantai ranyajawab yang rak purus-purus. Contoh:
Apa
yang sedang terjadi saat ini?
Ada jalan pintas sepanjang lima mil di
jalan tol. Saya
terlambar
masuk kerja. Di hari yang
paling buruk!
Dapatkah
saya
hidup dengan keadaan ini?
Tidak bisa! Klien-klien saya
sudah menunggu.
Apa yang sedang terjadi saat ini?
Saya keluar
dari pekerjaan, itu yang terjadi! Atasan
saya telah
mempermainkan saya dengan kekacauan seperti
ini. Dia membenci
saya sejak awal.
Dapatkah saya hidup dengan keadaan ini?
Tidak bisa! Sudah cukup saya berurusan
dengannya. Dia seperti kekasih saya. Sejak kami mulai
berkencan,
apa yang saya lakukan tidak ada yang baik buatnya.
Apa yang sedang terjadi saat ini?
Ini sangat konyol. Kenapa saya menanyaka
pertanyaan-pertanyaan
ini? ltu hanya membuat
saya semakin
marah.
Pada titik
ini, meminjam kisah yang berbeda, terasa seperti membuka
kotak Pandora. Berawal dari pengalama sederhana sebuah kemacetan,
kemudian dengan isu yan lebih serius, ten tang pekerjaan dan
hubungan. Ini adala hal lumrah, bila kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan
untuk menyingkap banyak
penolakan. Sama biasany dengan menutup banting tutup kotak
itu. Namun sebenarnya sebuah kesempatan telah hilang,
sejak saat it tepat di bawah kemarahan, sering
terdapat penemua penemuan yang tak ternilai.
Apa yang sedang terjadi saat ini?
Tubuh
saya bergetar kencang. Kepala saya be putar-putar. Saya
berkeringat, emosi saya memu cak. Kemacetan ini membuat saya
gila.
Dapatkah saya hidup dengan keadaan ini?
Saya pikir saya tidak punya
pilihan lain. Semu nya di
luar kontrol saya.
Apa yang sedang terjadi saat ini?
Rasanya,
saat saya berhenti menyalahkan kemacetan, sedikit rasa lega muncul dalam
hati. Paniknya masih ada, tetapi tidak terlalu mengganggu.
Apa yang sedang teArjadi saat ini?
Saya
menyadari sungguh besar kemarahan saya pada atasan. Juga pada kekasih saya. Saya bertanya-tanya buat apa iru semua.
Dapatkah saya hidup
dengan keadaan ini?
Mungkin, tapi tidak sekarang.
Cukup sudah.
Di sini, terus menanyakan
pertanyaan-pertanyaan iru akan menuntun pada kesadaran tentang komponen fisik rasa tegang. Tanpa itu, mustahil kita dapat membukanya lebih jauh. Setelah masalah terpecahkan, rasa lega (lapang) akan menghampiri. Lalu, mungkin
akan menerima berkah tambahan, kepasrahan, untuk membuat penurup
tetap terbuka dan lenyap.
Mengosongkan
kotak, saat ini, adalah rencana yang menyakitkan. Kita bisa saja dihantam dan dilukai isi kotak itu. Ini sam a saja dengan kita sedang menerima siksaan. Namun, ini pun hanya sebuah
ilusi. Isinya selalu berkurang daripada yang terlihat. Jika semakin
kosong, maka semakin banyak ruang yang bisa kita isi dengan kebahagiaan.
Topik ini bukan untuk menyelidiki semua hal yang muncul yang nampak seperti
penolakan yang diperbarui, walau sebenarnya ini pengamaran
yang hari-hari. Sering kali, siruasi rerkini
menjadi rerlalu sulir dan membebani.
Menllnggu waktu yang lebih renang dapar mempercepar proses penyembuhan. Di sisi lain, keridaksabaran hany akan membllar kira semakin
regang.
Keregangan, satu waktu, bisa jadi aruran umum yan
<
cukup baik. Namun,
aruran maupun perunjuk itu adala
ridak penring
dibandingkan dengan mempelajari apa yan baik buar
diri Anda. Sebelum kira lanjurkan, saya
rekankat bahwa mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan menerim jawaban-jawabannya merupakan pengalaman
pribadi yan sangar bermakna. Lebih baik jangan melihar keluar, sebuah sisrem arall
seseorang, llntuk mencari "pemb enaran". Karena
benar pada saru kasus ini
bisa jadi salah pa kasus yang
lain.
Jangan
pula membandingkan pengalaman An dengan pengalaman
orang lain. Ini berbahaya. Jika ora lain
kurang ahli, maka Anda menjadi sombong. B mereka lebih
ahli, maka Anda menjadi ragu-ragu dan pu asa. Jadi,
pelayaran yang lancar ridak selalu seindah
ya digambarkan. Kadang-kadang, kira perlu
beriak, a bahkan renggelam. Apa yang rerlihar dari luar sep kebahagiaan
yang sempurna mungkin
sebenarnya luka y membekas.
Kelak, Anda
akan lebih percaya diri. Selanjurnya, akan menyelidiki beberapa reknik unruk
meningkar
kepercayaan diri. Sekarang, yang terpenting ialah melatil pertanyaan-pertanyaan ltu terus-menerus, agar menyan dengan diri kira. Jika ini rerlalu menakutkan arau sepert tugas yang terlalu
banyak, maka ajukan pertanyaan in sekali dan sebentar saja, saat tak ada masalah yan! menyusahkan Anda. Anda mungkin
akan temukan, "tal ada sesuatu" yang menjadi manis tiba-tiba.